Minggu, 28 Februari 2016

Kebaikan yang Bertambah-Tambah



Berkah itu bukanlah masalah sedikit atau banyak. Karena berkah sendiri adalah kebaikan yang bertambah-tambah. Banyak orang yang kaya, gajinya 10 juta, punya mobil, rumahnya besar, tetapi selalu saja merasa kurang dan merasa gajinya tidak cukup. Mengapa bisa begitu?? Karena ternyata rumahnya belum lunas, mobilnya masih kredit, dan istrinya sangat suka belanja di mall tiap pekan.

            Ada juga orang yang sangat kaya raya, dia tidak memiliki hutang, tetapi dia memiliki penyakit yang mengharuskan dia ke rumah sakit setiap 3 hari sekali dengan biaya yang tidak sedikit.  

Tetapi ada orang yang hidupnya biasa saja, tidak memiliki uang terlalu banyak, gajinya hanya 1 juta, kalo ke kantor berjalan kaki, tapi hidupnya selalu saja cukup dan tidak kekurangan. Padahal, gaji yang hanya satu juta tadi, dia buat untuk bayar kontrakan, menghidupi keluarganya, membiayai anaknya sekolah, tetapi dia merasa cukup dan tidak merasa kekurangan. 

Tahukah Anda megapa bisa begitu??

Seperti yang Saya katakan tadi di awal, karena berkah itu bukan masalah sedikit banyak, tetapi cukup. 

            Izinkan Saya untuk mengutip tulisan ustadz Salim A Fillah dalam bukunya yang berjudul Lapis-Lapis Keberkahan. Dalam bukunya, ustadz Salim menceritakan bagaimana Halimatus Sa’diyah  merasa sangat kelaparan, merasa sangat lemah, begitupun dengan kuda yang ditunggainya dalam keadaan sangat lemah. Dalam keadaan yang sangat sulit itu, Halimatus Sa’diyah menawarkan diri untuk menjadi ibu susu bayi laki-laki bernama Muhammad, karena saat itu tidak ada seorangpun yang  bersedia menjadi ibu susu dari bayi laki-laki ini. Halimatus Sa’diyah tetap menawarkan diri untuk menyusui bayi ini, padahal dirinya sendiri sedang kelaparan, padahal air susunya tidak dapat keluar karena tidak ada makanan yang masuk dalam tubuhnya. 

            Dan, ketika bayi Muhammad mulai dirangkul oleh halimatus Sa’diyah dan mulai disusui, secara ajaib air susunya keluar, bahkan banyak. Dan tiba-tiba Halimatus Sa’diyah merasa memiliki energi seolah-olah sudah makan. Kemudian kuda yang ditungganginya seketika menjadi kuat dan dapat mengeluarkan susu. 

            Apa kira-kira yang bisa Anda pelajari dari seorang wanita bernama Halimatus Sa’diyah?? Ya, seorang wanita yang dalam keadaan sulit masih memikirkan keadaan orang lain. Inilah salah satu cara yang dapat mendatangkan keberkahan. Keadaan kekurangan, dalam seketika Allah rubah menjadi sangat cukup. Ya, ini karena keberkahan. Karena kebaikan yang bertambah-tambah.

            Mungkin Anda berpikir apakah semua orang yang kaya atau memiliki banyak uang, hidupnya tidak berkah?? 

            Tentu tidak seperti itu. Kita bisa belajar dari Abdurrahman bin Auf. Seorang sahabat Rasulullah yang sangat kaya raya, tetapi kemudian meninggalkan kekayaan nya agar bisa hijrah bersama Rasulullah ke madinah. 

Apakah kemudian Abdurrahman bin Auf menjadi miskin?? Tidak,.. Dalam beberapa bulan saja di Madinah, beliau menjadi kaya kembali dan menghadap Rasulullah sambil membawa seorang istri. 

Gak kebayang kan, di tempat yang asing, di tempat yang baru, dan dengan orang-orang yang baru, Abdurrahman bin Auf  bisa menjadi pengusaha sukses dalam hitungan bulan. Kekayaannya kembali hanya dalam hitungan bulan.

Dari beliau Saya dan Anda bisa belajar bahwa tidak semua orang kaya  kehidupannya tidak berkah. Orang kaya maupun orang miskin, orang yang memiliki sedikit ataupun banyak uang, sama-sama bisa memperoleh keberkahan itu.

Tentunya keberkahan itu akan menghampiri Saya dan Anda, jika kita berjalan dalam aturan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar