Minggu, 28 Februari 2016

Maka Nikmat Tuhan-Mu yang Manakah yang Kau Dustakan???



Sore itu dalam perjalanan mengirim barang jualan online bersama sahabat Saya, terlihat seorang laki-laki berjalan di trotoar saat kami berhenti di lampu merah. Entah apa yang membuat Saya ingin memperhatikan laki-laki itu. Laki-laki yang usianya kira-kira 40 an itu, mengenakan sarung pada bagian lehernya. Laki-laki itu berjalan sambil mengusap wajahnya. Awalnya Saya pikir, laki-laki ini adalah orang gila. Tapi kemudian Saya pikir lagi, mungkin laki-laki ini tukang bangunan dan baru pulang kerja. Karena tidak terlihat tanda-tanda kumuh pada wajah maupun pakaian nya. 

Pandangan Saya masih belum berpaling. Laki-laki ini tiba-tiba berhenti sambil melihat ke arah rerumputan yang tumbuh di pinggir trotoar. Ada yang dia ambil dari rerumputan itu. Sebuah botol teh pucuk yang masih ada isinya. Saya berpikir lagi, mungkin botol itu akan dibawa pulang untuk dikumpulkan dan dijual, seperti yang dilakukan orang-orang pada umumnya. Tetapi, Saya salah. Laki-laki ini membuka botol itu dan meminumnya hingga habis, Kemudian membuang botol itu.

 Masih terngiang di pikiran Saya bagaimana dia meminumnya. Dia meminumnya seperti orang yang sangat kehausan.

Apa yang Anda rasakan jika Anda menjadi Saya?? Atau apa yang Anda rasakan ketika melihat pemAndangan seperti itu??

Benar...Yang langsung terpikir oleh Saya adalah “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan”?? Seperti surat cinta Nya dalam Qs Ar Rahman. Allah mengulangnya berkali-kali.

Makanan dan minuman mungkin menjadi sesuatu yang sangat biasa untuk Saya dan Anda yang bisa dengan mudah mendapatkan dan menikmatinya..

Tetapi...

Taukah Anda, bahwa diluar sana banyak orang yang harus dengan susah payah memperoleh minuman dan makanan.

Bahkan seorang adek pernah bercerita pada Saya, bahwa dia dan keluarganya pernah makan 1 bungkus nasi untuk keluarga yang jumlah nya lebih dari 5 orang. Itupun setelah seharian tidak makan, dan baru malam hari bapak nya datang dengan membawa sebungkus nasi untuk keluarganya.

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan”?? Kalimat ini mestinya menjadi pengingat buat Saya dan Anda yang sering kali melupakan bahkan mungkin mengingkari nikmat-nikmatNya.

Dan menurut Saya, salah satu cara mensyukuri nikmat makanan dan minuman adalah tidak membuang-buang makanan minuman dan tidak pula mencelanya apabila tidak enak atau tidak suka..

Bagaimana menurut Anda???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar